Peningkatan indeks massa ba& ( BMI ) dikaitkan dgn tingkat lebih tinggi dari kanker prostat kambuh, kematian akibat kanker prostat, & kematian dari setiap penyebab antara manusia diobati dgn dosis-meningkat intensitas-termodulasi radioterapi utk kanker prostat lokal, menurut hasil penelitian retrospektif oleh Fox Chase Cancer Center peneliti
"Berdasarkan penelitian ini, laki-laki dgn BMI yg lebih tinggi memiliki kanker prostat spesifik hasil buruk, serta peningkatan risiko kematian akibat penyebab apa pun dibandingkan dgn laki-laki dgn BMI lebih rendah ketika diperlakukan sama," kata Lora S. Wang, MD, dari departemen onkologi radiasi di Fox Chase. "Obesitas & dampaknya pada kanker pengobatan & hasil harus menjalani studi lebih lanjut utk lebih menterangkan hubungan. "
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa laki-laki obesitas memiliki peningkatan risiko kematian akibat kanker prostat dibandingkan dgn laki-laki dgn BMI normal. Namun, efek yg tepat dari BMI pada laki-laki diobati dgn terapi radiasi sinar eksternal yg kurang terang, & beberapa studi telah mengevaluasi efek dari obesitas di era dosis-meningkat intensitas-termodulasi radioterapi - teknik yg mencakup area lebih konsentrasi pengobatan, dosis radiasi yg lebih tinggi, & penggunaan pencitraan setiap hari utk membantu menemukan radiasi.
Dalam studi yg dipublikasikan di Cancer , Dr. Wang & rekannya mengidentifikasi 1.442 pasien dgn kanker prostat lokal dirawat di Fox Chase dgn terapi radiasi intensitas-termodulasi definitif & terapi radiasi gambar-dipandu antara tahun 2001 & 2010. Para peneliti kemudian menganalisis apakah BMI memiliki efek pada hasil.
Sekitar 20 % dari pasien termasuk memiliki BMI kurang dari 25 kg / m2, 48 % memiliki IMT 25-29,9 kg / m2, 23 % memiliki IMT 30-34,9 kg / m2, 6 % memiliki IMT 35-39,9 kg / m2, & 4 % memiliki BMI 40 kg / m2 atau lebih. Usia rata-rata pasien adalah 68 tahun & dosis radiasi rata-rata adalah 78 abu-abu.
Peningkatan BMI ditemukan terkait dgn tingkat kecil tapi meningkat kambuh kanker prostat (3 %) pada laki-laki yg diobati dgn terapi radiasi sinar eksternal. tidak hanya itu, peningkatan BMI pula dikaitkan dgn peningkatan kecil tapi signifikan metastasis jauh (7 %), angka kematian kanker prostat spesifik (15 %), & mortalitas keseluruhan (5 %).
Menurut Dr Wang, mekanisme yg tepat dari hubungan ini tidak terang, meskipun penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas meningkat faktor seluler tertentu & hormon, yg pada gilirannya dapat menyebabkan kanker lebih agresif & perkembangan yg cepat. "Semua pasien harus diberi konseling tentang diet & olahraga serta perubahan gaya hidup potensial utk mendapatkan atau mempertahankan berat ba& yg sehat," kata Dr Wang.
0 komentar
Silahkan Beri Komentar Saudara...